PUBLIKASI JURNAL NASIONAL TERAKREDITAS SINTA 2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemiskinan penerima PKH apakah penerima bantuan ini sudah tepat sasaran atau tidak, untuk mengetahui pendapatan nelayan di Kelurahan Bagan Hulu sebelum dan sesudah adanya PKH. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara kepada nelayan penerima PKH, jumlah responden sebanyak 39 responden dengan pengambilan sampel secara acak. Untuk menganalisis pengaruh PKH terhadap tingkat pendapatan nelayan maka dilakukan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan penerima PKH terdiri dari 92,30% miskin dan 7,70% tidak miskin. Dengan hasil uji-t 0,00 <0,05 dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pendapatan sebelum dan setelah menerima PKH. pendapatan rata-rata rumah tangga nelayan sebelum menerima PKH sebanyak Rp17.858.462,- per tahun, sedangkan pendapatan rata-rata setelah menerima PKH diperoleh sebesar Rp20.144.359,- per tahun atau sekitar 13% dari pendapatan rumah tangga nelayan per tahunnya. Pengaruh PKH terhadap tingkat pendapatan masyarakat nelayan di Kelurahan Bagan Hulu sudah efektif berdasarkan tujuan programnya yakni menambah penghasilan rumah tangga miskin dalam meningkatkan taraf hidup.
ABSTRACT
Mangrove ecosystem is a very important resource for the continuity of community life in coastal areas. Mangrove ecosystem in the coastal area of downstream Rokan district has decreased mangrove area because it is used as a pond area to reduce the production of mangrove litter as an ecological function that can be a carrying capacity of coastal capture fisheries. However, the use of coastal areas as pond areas provides economic benefits for aquaculture. This study aims to calculate the economic value of the Rokan Hilir Coastal mangrove ecosystem. This research was conducted in March-April 2019 in the survey method. Analysis to calculate the total economic value of the mangrove ecosystem is NET=ML+MTL+MP. The results showed the total economic benefit value of Rokan Hilir mangrove forest reached IDR 98.697.950.594 / year was a direct benefit value of IDR 701,425,106 / year, indirect benefits were obtained at IDR 94,606,056,000 / year, and the optional benefits reached IDR 3,512,126,520 / year. Mangrove ecosystems are ecosystems that provide many benefits to the Rokan Hilir Coastal community, so this ecosystem is highly expected to be sustainable.
ABSTRACT
This research was conducted at Pondok Gurih Restaurant, Pekanbaru which aims to calculate the value of the willingness to pay of consumers and to analyze the factors that affect the willingness to pay of consumers for the purchase of catfish spicy acid. This research can be used as information material for the restaurant to improve the quality and facilities for consumer demand. The research method used is a survey method that used primary data and secondary data. The data collection techniques through interviews. The sample in this study are consumers who eat at the restaurant and are willing to be interviewed. The number of respondents used in this study was 100 people. The data analysis method used in this research is logistic regression. The results showed that the average cost to be paid by consumers was IDR 87,410 with the lowest WTP value of IDR 40,000 and the highest was IDR 150,000. Then the variables that significantly affect the consumer’s desire to pay are age, income, education, and product quality. The variables that did not have a significant effect were gender, service quality, and occupation. Suggestions for businesses are to continue to improve product quality.
ABSTRAK
Salah satu penyebab degradasi ekosistem mangrove di Kabupaten Bengkalis adalah pengelolaan ekosistem mangrove yang masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Kelapa Pati. Penelitian analisis kelembagaan pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Kelapa Pati dilaksanakan pada bulan November 2019 di ekosistem mangrove Desa Kelapa Pati Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Penilaian peran kelembagaan pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Kelapa Pati dilakukan berdasarkan wawancara yang mendalam kepada informan berupa stakeholder yang telah dipilih. Analisis kelembagaan ekosistem mangrove menunjukkan bahwa kelembagaan ekosistem mangrove di Desa Kelapa Pati dikelompokkan menjadi: Key player (Pengelola, Kepala Desa, Bupati, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten), context setters (DPRD), crowds (Dinas PU, BAPPEDA, Dinas Perikanan, LSM, dan Perguruan Tinggi); dan subject (masyarakat dan tokoh masyarakat).
ABSTRAK
Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir merupakan daerah yang mempunyai sumber daya alam cukup melimpah namun memiliki masalah pada kerusakan lingkungan dan degradasi sumber daya alam. Penelitian ini bertujuan mengkaji atau melihat kondisi aset penghidupan masyarakat nelayan dan menentukan status dari aset penghidupan nelayan tersebut. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder berdasarkan teknik wawancara dan pengamatan secara langsung. Analisis data menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan dengan indikator sumber daya manusia, keuangan, alam dan sosial. Kesejahteraan nelayan secara menyeluruh dilihat dari perhitungan status aset penghidupan berdasarkan pendekatan kehidupan berkelanjutan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa indeks penghidupan nelayan pada kategori sedang 50,6; aset keuangan pada kategori sedang 18,3; aset alam dengan kategori kurang baik 3,96; aset sosial pada kategori sedang 16; aset sumber daya manusia kategori baik 12,35 dan fisik 28 dengan kategori sedang. Dengan demikian penghidupan yang ada di Desa Igal cukup baik untuk menopang kesejahteraan nelayan dilihat dari aset-aset yang masih menjanjikan.